Desember yang basah adalah waktu yang tepat untuk menikmati ajang kesenian di Yogyakarta. Di bulan ini, selalu ada pameran maupun pertunjukan yang menghiasi kota yang terkenal dengan seni dan budayanya. Kemapanan Yogyakarta dengan seninya, tak bisa dipungkiri karena banyaknya komunitas-komunitas seni yang tumbuh subur di kota ini. Kesenian Yogyakarta ini bisa ditelusur bahkan sebelum era kemerdekaan. Sebut saja Affandi, maestro seni yang menginspirasi banyak seniman-seniman di Indonesia. Kesenian, baik itu rupa, musik, sastra, dan pertunjukan tersebar dari ujung utara hingga ujung selatan Jogja. Menelusuri Jogja, bisa sedikit menelusuri ragam kesenian kota ini yang tumbuh dari masa ke masa.
Tujuan pertama adalah Museum Affandi (0274-562593). Bagi wisatawan yang baru saja turun dari kereta, Anda bisa berjalan kaki sekitar 5-10 menit ke Malioboro. Dari HALTE MALIOBORO 1, silahkan naik bus Trans Jogja jalur 1A dan turun di HALTE JL. SOLO (JOGJA BISNIS). Sementara bagi wisatawan yang datang menggunakan pesawat, Anda bisa menggunakan jalur 1A dari HALTE BANDARA ADISUTJIPTO menuju HALTE JL. SOLO (JOGJA BISNIS) (depan Ambarukmo Plasa Yogyakarta) lalu berjalan sekitar 10 menit ke arah barat. Museum yang terletak di jalan Laksda Adisucipto ini merupakan museum terlengkap yang tidak ada bandingannya di Indonesia. Museum Affandi mengoleksi karya-karya Affandi, maestro Indonesia yang paling terkenal dan meninggal di era 90-an. Melihat lukisan Affandi, kita bisa sedikit menelisik sejarah perjuangan bangsa kita. Selain lukisan milik Affandi, museum ini juga mengoleksi dan memajang karya dari Kartika Affandi, putri Affandi dan juga pelukis-pelukis impresionis lainnya. Anda hanya perlu merogoh koceksebesar Rp 20.000 untuk dapat masuk ke museum yang buka setiap hari Senin sampai Jumat pukul 09.00 - 16.00 WIB dan Sabtu pukul 09.00 - 13.00 WIB. Selain menikmati lukisan, Anda juga bisa menyegarkan pikiran dengan menikmati museum yang didesain khusu seperti puri-puri Eropa dengan pemandangan Kali Gajah Wong di bawahnya.
Wisata seni berikutnya akan kita lanjutkan ke salah satu bangunan lama yang memiliki andil dalam membangun kesenian di Yogyakarta, Bentara Budaya Yogyakarta. BBY terletak di Jalan Suroto No. 2 Kota Baru. Dari museum Affandi Anda bisa berjalan sedikit ke arah barat menuju HALTE JL. SOLO (GEDUNG WANITA), pilih jalur 1A lalu turun di HALTE SUDIRMAN 1. Sepanjang sejarahnya, BBY sudah menggarap hampir 200 kegiatan seni. Setiap bulannya pasti ada pameran rupa (lukisan, foto, grafis, patung, dan keramik), seni tradisional, pemutaran film, dan diskusi. Selain pameran, selalu ada yang istimewa di BBY, yaitu Jazz Mben Senen. Setiap Senin malam Ada bisa menikmati alunan musik jazz dari musisi kota Jogja. Romantika tersendiri untuk menikmati malam-malam di Jogja.
Tujuan berikutnya adalah kawasan nol kilometer yang menjadi pusat keramaian kota Jogja. Siapa yang tidak tahu kawasan ini? Musisi, penyair, perupa banyak yang lahir dari kawasan ini. Sebut saja W.S. Rendra dan Ugo Untoro yang dahulu akrab dengan jalanan kota Jogja. Dari HALTE SUDIRMAN 1, Anda bisa menggunakan jalur 1A lalu turun di HALTE MALIOBORO 2. Sebelum melanjutkan perjalanan Anda bisa menikmati kuliner khas Jogja yang tersebar di pinggiran jalan. Usai makan, Anda bisa berjalan ke arah Selatan menuju alun-alun utara ke Galeri yang ada di sana, Jogja Gallery (Jl. Pekapalan No. 7). Berada tepat di titik nol kilometer, Jogja Gallery (0274 419999, 421023) difungsikan sebagai pertemuan antara pekerja seni dengan masyarakat. Mengangkat konsep 'rumah bersama' bagi seniman dan pecinta seni, galeri ini menjadi ikon kebersamaan dalam berbudaya. Secara regular, Jogja Gallery mengadakan pameran seni visual, kerjasama non-pameran, konsinyasi karya seni, friends of Jogja Gallery. Di sini ada pula perpustakaan dan art-shop.
Dari Jogja Gallery, Anda bisa berjalan kaki ke arah utara menuju kompleks Taman Budaya Yogyakarta. Kawasan bersejarah yang telah menelurkan seniman-seniman kenamaan merupakan tempat yang paling wajib dikunjungi bagi Anda para pecinta seni. Sebagai 'jendela'nya Yogyakarta, TBY menawarkan berbagai macam gelaran seni budaya yang akan membuka jendela pikiran Anda. Pementasan, pameran, festival seni pertunjukan kontemporer dan tradisional merupakan event-event yang selalu ada di TBY. Misal saja, event tahunan Art-Jog yang memamerkan karya-karya seni rupa dari seniman-seniman Yogyakarta, event dua tahunan Bienalle Yogyakarta yang berlangsung di bulan Desember, dan Jogja Broadway event untuk seni pertunjukan. Anda bisa memanjakan mata, telinga, dan jiwa Anda di tempat ini.
Perjalanan terakhir adalah menikmati malam di nol kilometer. Tak jarang banyak instalasi-instalasi seni, performance-art, dan pembacaan puisi diselenggarakan di area ini. Malamnya yang ramai dan ramah menambah suasana keakraban Anda. Alunan musik dari para pengamen jalanan akan menghiasi malam Anda. Ah Jogja, memang kota seni. Di mana-mana seni bisa tumbuh dan terus tumbuh menciptakan keharmonisan tersendiri yang membuat Jogja makin istimewa. Well, hidup itu pendek, seni itu panjang. Jadi kenapa tidak kita hiasi hidup yang pendek ini dengan menikmati kesenian yang ada?
Tujuan pertama adalah Museum Affandi (0274-562593). Bagi wisatawan yang baru saja turun dari kereta, Anda bisa berjalan kaki sekitar 5-10 menit ke Malioboro. Dari HALTE MALIOBORO 1, silahkan naik bus Trans Jogja jalur 1A dan turun di HALTE JL. SOLO (JOGJA BISNIS). Sementara bagi wisatawan yang datang menggunakan pesawat, Anda bisa menggunakan jalur 1A dari HALTE BANDARA ADISUTJIPTO menuju HALTE JL. SOLO (JOGJA BISNIS) (depan Ambarukmo Plasa Yogyakarta) lalu berjalan sekitar 10 menit ke arah barat. Museum yang terletak di jalan Laksda Adisucipto ini merupakan museum terlengkap yang tidak ada bandingannya di Indonesia. Museum Affandi mengoleksi karya-karya Affandi, maestro Indonesia yang paling terkenal dan meninggal di era 90-an. Melihat lukisan Affandi, kita bisa sedikit menelisik sejarah perjuangan bangsa kita. Selain lukisan milik Affandi, museum ini juga mengoleksi dan memajang karya dari Kartika Affandi, putri Affandi dan juga pelukis-pelukis impresionis lainnya. Anda hanya perlu merogoh koceksebesar Rp 20.000 untuk dapat masuk ke museum yang buka setiap hari Senin sampai Jumat pukul 09.00 - 16.00 WIB dan Sabtu pukul 09.00 - 13.00 WIB. Selain menikmati lukisan, Anda juga bisa menyegarkan pikiran dengan menikmati museum yang didesain khusu seperti puri-puri Eropa dengan pemandangan Kali Gajah Wong di bawahnya.
Wisata seni berikutnya akan kita lanjutkan ke salah satu bangunan lama yang memiliki andil dalam membangun kesenian di Yogyakarta, Bentara Budaya Yogyakarta. BBY terletak di Jalan Suroto No. 2 Kota Baru. Dari museum Affandi Anda bisa berjalan sedikit ke arah barat menuju HALTE JL. SOLO (GEDUNG WANITA), pilih jalur 1A lalu turun di HALTE SUDIRMAN 1. Sepanjang sejarahnya, BBY sudah menggarap hampir 200 kegiatan seni. Setiap bulannya pasti ada pameran rupa (lukisan, foto, grafis, patung, dan keramik), seni tradisional, pemutaran film, dan diskusi. Selain pameran, selalu ada yang istimewa di BBY, yaitu Jazz Mben Senen. Setiap Senin malam Ada bisa menikmati alunan musik jazz dari musisi kota Jogja. Romantika tersendiri untuk menikmati malam-malam di Jogja.
Tujuan berikutnya adalah kawasan nol kilometer yang menjadi pusat keramaian kota Jogja. Siapa yang tidak tahu kawasan ini? Musisi, penyair, perupa banyak yang lahir dari kawasan ini. Sebut saja W.S. Rendra dan Ugo Untoro yang dahulu akrab dengan jalanan kota Jogja. Dari HALTE SUDIRMAN 1, Anda bisa menggunakan jalur 1A lalu turun di HALTE MALIOBORO 2. Sebelum melanjutkan perjalanan Anda bisa menikmati kuliner khas Jogja yang tersebar di pinggiran jalan. Usai makan, Anda bisa berjalan ke arah Selatan menuju alun-alun utara ke Galeri yang ada di sana, Jogja Gallery (Jl. Pekapalan No. 7). Berada tepat di titik nol kilometer, Jogja Gallery (0274 419999, 421023) difungsikan sebagai pertemuan antara pekerja seni dengan masyarakat. Mengangkat konsep 'rumah bersama' bagi seniman dan pecinta seni, galeri ini menjadi ikon kebersamaan dalam berbudaya. Secara regular, Jogja Gallery mengadakan pameran seni visual, kerjasama non-pameran, konsinyasi karya seni, friends of Jogja Gallery. Di sini ada pula perpustakaan dan art-shop.
Dari Jogja Gallery, Anda bisa berjalan kaki ke arah utara menuju kompleks Taman Budaya Yogyakarta. Kawasan bersejarah yang telah menelurkan seniman-seniman kenamaan merupakan tempat yang paling wajib dikunjungi bagi Anda para pecinta seni. Sebagai 'jendela'nya Yogyakarta, TBY menawarkan berbagai macam gelaran seni budaya yang akan membuka jendela pikiran Anda. Pementasan, pameran, festival seni pertunjukan kontemporer dan tradisional merupakan event-event yang selalu ada di TBY. Misal saja, event tahunan Art-Jog yang memamerkan karya-karya seni rupa dari seniman-seniman Yogyakarta, event dua tahunan Bienalle Yogyakarta yang berlangsung di bulan Desember, dan Jogja Broadway event untuk seni pertunjukan. Anda bisa memanjakan mata, telinga, dan jiwa Anda di tempat ini.
Perjalanan terakhir adalah menikmati malam di nol kilometer. Tak jarang banyak instalasi-instalasi seni, performance-art, dan pembacaan puisi diselenggarakan di area ini. Malamnya yang ramai dan ramah menambah suasana keakraban Anda. Alunan musik dari para pengamen jalanan akan menghiasi malam Anda. Ah Jogja, memang kota seni. Di mana-mana seni bisa tumbuh dan terus tumbuh menciptakan keharmonisan tersendiri yang membuat Jogja makin istimewa. Well, hidup itu pendek, seni itu panjang. Jadi kenapa tidak kita hiasi hidup yang pendek ini dengan menikmati kesenian yang ada?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar