Sejak
dahulu orang Jawa telah mempunyai “perhitungan“( petung Jawa ) tentang pasaran,
hari, bulan dan lain sebagainya. Perhitungan itu meliputi baik buruknya
pasaran, hari, bulan dan lain sebagainya. Khusus tentang hari dan pasaran
terdapat di dalam mitologi sebagai berikut :
1.Batara
Surya ( Dewa Matahari ) turun ke bumi menjelma menjadi Brahmana Raddhi di
gunung tasik. Ia menggubah hitungan yang disebut Pancawara ( lima bilangan )
yang sekarang disebut Pasaran yakni : Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon nama
kunonya : Manis, Pethak ( an ) Abrit ( an ) Jene ( an ) Cemeng ( an ), kasih. (
Ranggowarsito R.NG.I : 228 )
2.Kemudian
Brahmana Raddhi diboyong dijadikan penasehat Prabu Selacala di Gilingwesi sang
Brahmana membuat sesaji, yakni sajian untuk dewa-dewa selama 7 hari
berturut-turut dan tiap kali habis sesaji, hari itu diberinya nama sebagai
berikut
a.
Sesaji Emas, yang dipuja Matahari. Hari itu diberinya nama Radite, nama
sekarang : Ahad.
b. Sesaji Perak, yang dipuja bulan. Hari itu diberinya nama : Soma, nama sekarang : Senen.
c. Sesaji Gangsa ( bahan membuat gamelan, perunggu ) yang dipuja api, hari itu diberinya nama : Anggara, nama sekarang Selasa.
d. Sesaji Besi, yang dipuja bumi, hari itu diberinya nama : buda, nama sekarang : Rebo.
e. Sesaji Perunggu, yang dipuja petir. Hari itu diberinya nama : Respati, nama sekarang : Kemis.
f. Sesaji Tembaga, yang dipuja Air. Hari itu diberinya nama : Sukra, nama sekarang : Jumat
g. Sesaji Timah, yang dipuja Angin. Hari itu diberinya nama : Saniscara disebut pula : Tumpak, nama sekarang : Sabtu.
b. Sesaji Perak, yang dipuja bulan. Hari itu diberinya nama : Soma, nama sekarang : Senen.
c. Sesaji Gangsa ( bahan membuat gamelan, perunggu ) yang dipuja api, hari itu diberinya nama : Anggara, nama sekarang Selasa.
d. Sesaji Besi, yang dipuja bumi, hari itu diberinya nama : buda, nama sekarang : Rebo.
e. Sesaji Perunggu, yang dipuja petir. Hari itu diberinya nama : Respati, nama sekarang : Kemis.
f. Sesaji Tembaga, yang dipuja Air. Hari itu diberinya nama : Sukra, nama sekarang : Jumat
g. Sesaji Timah, yang dipuja Angin. Hari itu diberinya nama : Saniscara disebut pula : Tumpak, nama sekarang : Sabtu.
Nama
sekarang hari-hari tersebut adalah nama hari-hari dalam Kalender Sultan Agung,
yang berasal dari kata-kata Arab ( Akhad, Isnain, Tslasa, Arba’a, Khamis,
Jum’at, Sabt ) nama-nama sekarang itu dipakai sejak pergantian Kalender Jawa –
Asli yang disebut Saka menjadi kalender Jawa / Sultan Agung yang nama ilmiahnya
Anno Javanico ( AJ ). Pergantian kalender itu mulai 1 sura tahun Alip 1555 yang
jatuh pada 1 Muharam 1042 = Kalender masehi 8 Juli 1633. Itu hasil perpaduan
agama Islam dan kebudayaan Jawa.
Angka
tahun AJ itu meneruskan angka tahun saka yang waktu itu sampai tahun 1554,
sejak itu tahun saka tidak dipakai lagi di Jawa, tetapi hingga kini masih
digunakan di Bali. Rangkaian kalender saka seperti : Nawawara ( hitungan 9 atau
pedewaan ) Paringkelan ( kelemahan makhluk ) Wuku ( 30 macam a’7 hati, satu
siklus 210 hari ) dll.
Dipadukan
dengan kalender Sultan Agung ( AJ ) tersebut, keseluruhan merupakan petungan (
perhitungan ) Jawa yang dicatat dalam Primbon. Dikalangan suku Jawa, sekalipun
di lingkungan kaum terpelajar, tidak sedikit yang hingga kini masih
menggunakannya ( baca : mempercayai ) primbon.
Sadulur
Papat Kalima Pancer
Hitungan
Pasaran yang berjumlah lima itu menurut kepercayaan Jawa adalah sejalan dengan
ajaran “ Sedulur papat, kalima pancer “ empat saudara sekelahiran, kelimanya
pusat.Ajaran ini mengandung pengertian bahwa badan manusia yang berupa raga,
wadag, atau jasad lahir bersama empat unsur atau roh yang berasal dari, tanah,
air, api dan udara. Empat unsur itu masing-masing mempunyai tempat di kiblat
empat. Faktor yang kelima bertempat di pusat, yakni di tengah.
Lima
tempat itu adalah juga tempat lima pasaran, maka persamaan tempat pasaran dan
empat unsur dan kelimanya pusat itu adalah sebagai berikut :
1.
Pasaran Legi bertempat di timur, satu tempat dengan unsur udara, memancarkan
sinar ( aura ) putih.
2. Pasaran Paing bertempat di selatan, salah satu tempat dengan unsur Api, memancarkan sinar merah.
3. Pasaran Pon bertempat di barat, satu temapt dengan unsur air, memancarakan sinar kuning.
4. Pasaran Wage bertempat di utara, satu tempat dengan unsur tanah, memancarkan sinar hitam
5. Kelima di pusat atau di tengah, adalah tempat Sukma atau Jiwa, memancarkan sinar manca warna ( bermacam-macam )
2. Pasaran Paing bertempat di selatan, salah satu tempat dengan unsur Api, memancarkan sinar merah.
3. Pasaran Pon bertempat di barat, satu temapt dengan unsur air, memancarakan sinar kuning.
4. Pasaran Wage bertempat di utara, satu tempat dengan unsur tanah, memancarkan sinar hitam
5. Kelima di pusat atau di tengah, adalah tempat Sukma atau Jiwa, memancarkan sinar manca warna ( bermacam-macam )
Dari
ajaran sadulur papat, kalima pancer dapat diketahui betapa pentingnya Pasaran
Kliwon yang tempatnya ditengah atau pusat ( sentrum ) tengah atau pusat itu
tempat jiwa atau sukma yang memancarkan daya – perbawa atau pengaruh kepada “
Sadulu Papat atau Empat Saudara ( unsur ) sekelahiran.Satu peredaran “ Keblat
papat kalima pancer “ itu dimulai dari timur berjalan sesuai dengan perputaran
jam dan berakhir di tengah ( pusat ) Peta dari jalannya dapat digambarkan
sebagai berikut :
menep ing
rahsa sateleng kalbu
amatek cipta
ambasuh sukma
sumunaring
raga ambudidaya
Nora
iguhing palena pikir
imaningsun
anuju dhat luhur
Nembah
asaling muasal
oncat hawa
lereming asepi
Budaya
Djawa
Mari kita
mengutip satu tembang Jawa
Tak uwisi
gunem iki saya akhiri pembicaraan ini
Niyatku
mung aweh wikan saya hanya ingin memberi tahu
Kabatinan
akeh lire kabatinan banyak macamnya
Lan gawat
ka liwat-liwat dan artinya sangat gawat
Mulo dipun
prayitno maka itu berhati-hatilah
Ojo keliru
pamilihmu Jangan kamu salah pilih
Lamun
mardi kebatinan kalau belajar kebatinan
Tembang
ini menggambarkan nasihat seorang tua (pinisepuh) kepada mereka yang ingin
mempelajari kabatinan cara kejawen. Kiranya perlu dipahami bahwa tujuan hakiki
dari kejawen adalah berusaha mendapatkan ilmu sejati untuk mencapai hidup sejati,
dan berada dalam keadaan harmonis hubungan antara kawula (manusia) dan
Gusti(Pencipta) ( jumbuhing kawula Gusti )/pendekatan kepada Yang Maha Kuasa
secara total.
Keadaan
spiritual ini bisa dicapai oleh setiap orang yang percaya kepada Tuhan, yang mempunyai
moral yang baik, bersih dan jujur. beberapa laku harus dipraktekkan dengan
kesadaran dan ketetapan hati yang mantap.Pencari dan penghayat ilmu sejati
diwajibkan untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semua orang serta melalui
kebersihan hati dan tindakannya. Cipta, rasa, karsa dan karya harus baik,
benar, suci dan ditujukan untuk mamayu hayuning bawono. Ati suci jumbuhing
Kawulo Gusti – hati suci itu adalah hubungan yang serasi antara Kawulo dan
Gusti, kejawen merupakan aset dari orang Jawa tradisional yang berusaha
memahami dan mencari makna dan hakekat hidup yang mengandung nilai-nilai.
Dalam
budaya jawa dikenal adanya simbolisme, yaitu suatu faham yang menggunakan
lambang atau simbol untuk membimbing pemikiran manusia kearah pemahaman
terhadap suatu hal secara lebih dalam.Manusia mempergunakan simbol sebagai
media penghantar komunikasi antar sesama dan segala sesuatu yang dilakukan
manusia merupakan perlambang dari tindakan atau bahkan karakter dari manusia
itu selanjutnya. Ilmu pengetahuan adalah simbol-simbol dari Tuhan, yang
diturunkan kepada manusia, dan oleh manusia simbol-simbol itu ditelaah
dibuktikan dan kemudian diubah menjadi simbol-simbol yang lebih mudah difahami
agar bisa diterima oleh manusia lain yang memiliki daya tangkap yang berberda-beda.
Biasanya
sebutan orang Jawa adalah orang yang hidup di wilayah sebelah timur sungai
Citanduy dan Cilosari. Bukan berarti wilayah di sebelah barat-nya bukan wilayah
pulau Jawa. Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang menjunjung tinggi rasa
kekeluargaan dan suka bergotong royong dengan semboyannya “saiyeg saekoproyo “
yang berarti sekata satu tujuan.
Kisah suku Jawa diawali dengan kedatangan seorang satriya pinandita yang bernama Aji Saka, sampai kemudian satriya itu menulis sebuah sajak yang kemudian sajak tersebut diakui menjadi huruf jawa dan digunakan sebagai tanda dimulainya penanggalan tarikh Caka.
Kisah suku Jawa diawali dengan kedatangan seorang satriya pinandita yang bernama Aji Saka, sampai kemudian satriya itu menulis sebuah sajak yang kemudian sajak tersebut diakui menjadi huruf jawa dan digunakan sebagai tanda dimulainya penanggalan tarikh Caka.
Kejawen
adalah faham orang jawa atau aliran kepercayaan yang muncul dari masuknya
berbagai macam agama ke jawa. Kejawen mengakui adanya Tuhan Gusti Allah tetapi
juga mengakui mistik yang berkebang dari ajaran tasawuf agama-agama yang
ada.Tindakan tersebut dibagi tiga bagian yaitu tindakan simbolis dalam religi,
tindakan simbolis dalam tradisi dan tindakan simbolis dalam seni. Tindakan
simbolis dalam religi, adalah contoh kebiasaan orang Jawa yang percaya bahwa
Tuhan adalah zat yang tidak mampu dijangkau oleh pikiran manusia, karenanya
harus di simbolkan agar dapat di akui keberadaannya misalnya dengan menyebut
Tuhan dengan Gusti Ingkang Murbheng Dumadi, Gusti Ingkang Maha Kuaos, dan
sebagainya. Tindakan simbolis dalam tradisi dimisalkan dengan adanya tradisi
upacara kematian yaitu medoakan orang yang meninggal pada tiga hari, tujuh
hari, empatpuluh hari, seratus hari, satu tahun, dua tahun ,tiga tahun, dan
seribu harinya setelah seseorang meninggal ( tahlhilan ). Dan tindakan simbolis
dalam seni dicontohkan dengan berbagai macam warna yang terlukis pada wajah
wayang kulit; warna ini menggambarkan karakter dari masing-masing tokoh dalam
wayang.
budaya jawa yang mulai tergilas oleh
perkembangan teknologi yang mempengaruhi pola pikir dan tindakan orang jawa
dalam kehidupan. Maka orang mulai berfikir bagaimana bisa membuktikan hal gaib
secara empiris tersebut dengan menggunakan berbagai macam metode tanpa mengindahkan
unsur kesakralan. Bahkan terkadang kepercayaan itu kehilangan unsur
kesakralannya karena dijadikan sebagai obyek exploitasi dan penelitian.
Kebiasaan
orang Jawa yang percaya bahwa segala sesuatu adalah simbol dari hakikat
kehidupan, seperti syarat sebuah rumah harus memiliki empat buah soko guru
(tiang penyangga) yang melambangkan empat unsur alam yaitu tanah, air, api, dan
udara, yang ke empatnya dipercaya akan memperkuat rumah baik secara fisik dan
mental penghuni rumah tersebut. Namun dengan adanya teknologi konstruksi yang
semakin maju, keberadaan soko guru itu tidak lagi menjadi syarat pembangunan
rumah.Dengan analisa tersebut dapat diperkirakan bagaimana nantinya faham
simbolisme akan bergeser dari budaya jawa. Tapi bahwa simbolisme tidak akan
terpengaruh oleh kehidupan manusia tapi kehidupan manusialah yang tergantung
pada simbolisme. Dan sampai kapanpun simbolisme akan terus berkembang mengikuti
berputarnya sangkakala.
Neptu
Hari
Minggu
Pon : 12
Senin
Pon : 11
Selasa
Pon : 10
Rabu
Pon : 14
Kamis
Pon : 15
Jum’at
Pon : 13
Sabtu
Pon : 16
Minggu
Kliwon : 13
Senin
Kliwon : 12
Selasa
Kliwon : 11
Rabu
Kliwon : 15
Kamis
Kliwon : 16
Jum’at
Kliwon : 14
Sabtu
Kliwon : 17
Minggu
Pahing : 14
Senin
Pahing : 13
Selasa
Pahing : 12
Rabu
Pahing : 16
Kamis
Pahing : 17
Jum’at
Pahing : 15
Sabtu
Pahing : 18
Minggu
Wage : 9
Senin
Wage : 8
Selasa
Wage : 7
Kamis
Wage : 12
Jum’at
Wage : 10
Sabtu
Wage : 13
Minggu
Legi : 10
Senin
Legi : 9
Selasa
Legi : 8
Rabu
Legi : 12
Kamis
Legi : 13
Jum’at
Legi : 11
Sabtu
Legi : 14
Pembuatan
Nama
Neptu
hari :
Mingggu
: 5
Senin
: 4
Selasa
: 3
Rabu
: 7
Kamis
: 8
Jum’at
: 6
Sabtu
: 9
Neptu
Huruf sbb : Ha 1, Na 2, Ca 3, Ra 4, Ka 5, Da 6,
Ta 7, Sa 8, Wa 9, La 10, Pa 11, Dha 12, Ja 13, Ya 14, Nya 15, Ma 16, Ga 17, Ba
18, Tha 19, Nga 20
Neptu
Pasaran : Pon 7, Wage 4, Kliwon 8, legi 5, Pahing 9
Jumlahkan
Neptu Weton ( hari dan pasaran ) dengan Neptu Huruf nama. Dari penjumlahan
dikurangi lima-lima.
Contoh
:
1.
Kelahiran Jum,at Legi
2.
Nama Sutoyo = S 8, T 7, Y 14 = 29
Penjumlahan
11+29 = 40 dikurangi lima-lima habis
Arti
Sebuah Nama
1.
Sri : Artinya selamat dan banyak rejekinya
2.
Lungguh : Berkedudukan baik dan berpangkat
3.
Gedhong : Kelak dapat berhasil dan kaya
4.
Lara : Selalu menderita dan sakit-sakitan
5.
Pati : Kelak akan menderita, tidak berumur panjang
Perjodohan
Neptu
huruf :
Ha
= 6 Na = 3 Ca = 3 Ra = 3 Ka = 3
Da
= 5 Ta = 3 Sa = 3 Wa = 6 La = 5
Pa
= 1 Dha = 4 Ja = 3 Ya = 8 Nya = 3
Ma
= 5 Ga = 1 Ba =2 Tha = 4 Nga = 2
Caranya
dengan menjumlahkan nama calon pengantin pria dan wanita ambil huruf hidupnya
saja
Contoh
:
Waluyo
: W =6 L = 5 Y =8 = 19
Prihatini
: P = 1 H = 6 T =3 N =3 = 13
19
+ 13 = 32 dikurangi tujuh – tujuh ( 4 )
Hitungan
Sisa sbb :
1.
Tunggak Tan Semi : Sengsara selama menjadi pasangan
2.
Pisang Pinugel : Cerai
3.
Lumbung Gumulang : Melarat seumur hidup, boros
4.
Sanggar Waringin : Menjadi pengoyom dan kaya
5.
Pedaringan Kebak : Selalu dalam kecukupan, dan menjadi pelindung
6.
Satria Lelaku : Harus berdagang dan bisa terhormat
7.
Pandhita Mukti : Bahagia, tentram selamanya
Hitungan
lain sbb :
1.
Pisang Pinunggel : Mati, artinya bila punya anak lelaki, ayahnya yang
meninggal, bila punya anak wanita maka ibunya yang akan meninggal lebih dulu.
2.
Sanggar Waringin : Mendapat keteduhan ( tentram dan bahagia )
3.
Gedhong Rembulan : Cepat Kaya, tetapi sering tertipu
4.
Bale Kedhawang : Menakutkan ,selalu gelisah
5.
Liman Plasungan : Gajah sering lepas, bila punya anak sesudah besar akan
meninggal
6.
Warak Pangrungruman : Pandai mencari simpati, gampang cari rejeki, tetapi tidak
pandai menyimpannya
7.
Garangan Macan : Pandai cari uang tapi sering tertipu
Menghitung
Hari
Cth
: 12 April 1974
1.
Tahun diambil dua angka belakang 74
2.
Tahun 74 : 4 18
3.
Angka Bulan 4
4.
Tanggal 12 +
Jumlah
108
6-
Sisa
102 : 7 =4
(
Jum’at)
Menghitung
Pasaran
1.
Tahun 74 : 4 = 18
2.
Angka bulan = 4
3.
Tanggal = 12+
Jumlah
= 34
2-
Sisa
32 : 5 =2 ( legi )
Hari
Pernikahan
Hitungan
Neptu hari dan pasaran, ketika acara berlangsung dan dikurangi tujuh-tujuh,
jumlahnya adalah jawaban keadaan pengantin dikemudian hari. Bila sisanya sbb :
1.
Wasesa Segara : Luas pandangan hidupnya, sangat berwibawa
2.
Tunggak semi : Banyak anak tetapi sering sakit-sakitan
3.
Satria Wibawa : Selalu mendapat keberuntungan dan dapat kaya
4.
Sumur Sinaba : Selalu menjadi pengayoman, menolong orang
5.
Satria Wirang : Selalu sengsara, melarat
6.
Bumi Kapetak : Selalu tersisih, tetapi dapat simpan harta
7.
Lebu Katiup Angin : Selalu kekurangan, selalu pindahrumah, dan sering pindah
kerjaan dan kehidupannya tidak menentu
Hitungan
lainnya :
Jumlahkan
Neptu hari dan pasaran kedua calon pengantin dan kurangi empat-empat, kalau
sisanya ssb :
1.
Gentho : Sulit mendapatkan anak
2.
Gembili : Banyak anaknya
3.
Sri : Banyak rejekinya
4.
Punggel : Salah satu mati muda
Mendirikan
Rumah
Jumlah
Neptu hari dan pasaran ketika akan mendirikan rumah/membangun rumah, dari
jumlah itu dikurangi lima-lima, bila sisanya :
1.
Kerta : Mendapat kejayaan
2.
Yasa : Mendapat Kejayaan
3.
Candi : Mendapat keberuntungan
4.
Rogoh : Sering kemasukan pencuri
5.
Sempoyong : Sering pindah rumah
Pindah
Rumah
Jumlahkan
Neptu hari dan pasaran pada hari saat mau pindah rumah, jumlahnya dikurangi
enam-enam, bila sisanya sbb:
1.
Pitutur : Banyak kesulitan
2.
Demang Kandhuruwan : Sering menderita sakit
3.
Satria Pinayungan : Banyak yang memuji dan terhormat
4.
Mantri Sinaroja : Disenangi tetangga dan orang banyak
5.
Macan Ketawan : Sering bertengkar dan digugat
6.
Nuju Pati : Serig menderita dan selalu sedih
Neptu
dan hari pasaran yang dipakai bb :
Jum’at
1, Sabtu 2, Ahad 3, Senin 4, Selasa 5, Rabu 6, Kamis 7.
Kliwon
1, Legi 2, Paing 3, Pon 4, Wage 5
Hitungan
lain :
Jumlah
Neptu hari dan pasaran dikurangi empat-empat, bila sisa sbb :
1.
Kerta, dihormati oleh tetangga
2.
Yasa, Tentram dan tenang hidupnya
3.
Rogoh, Sering didatangi pencuri
4.
Sempoyong, Sering pindah rumah
Bila
jumlah Neptunya sbb :
Jumlah
Neptu Weton Menghadap ke
7
Utara
atau Timur
8
Utara
atau Timur
9
Selatan
atau Timur
10
Selatan
atau Barat
11
Barat
12
Utara
atau Barat
13
Utara
atau Timur
14
Selatan
atau Timur
15
Barat
16
Barat
17
Utara
atau Barat
18
Utara
atau Timur
Kelemahan
Naga
No
Hari/ Pasaran Kedudukan
Tidur
Bangun Lengah Naga
1
Minggu Pon Timur Laut 09.00
00.00 10.00
- 22.00
2
Senin
Wage
Barat Laut
08.00 23.00
09.00 - 22.00
3
Selasa Kliwon
Timur
12.00
16.00
13.00 - 15.00
4
Rabu
Legi
Timur Laut
08.00
23.00 09.00
- 22.00
5
Kamis Pahing Timur Laut
08.00
15.00
09.00 – 15.00
6
Jum’at Pon
Barat
Laut
11.00
00.00 12.00
- 23.00
7
Sabtu
Wage
Barat Laut
08.00
00.00 19.00
- 23.00
8
Minggu Kliwon Barat Laut
09.00
00.00 10.00
- 22.00
9
Senin
Legi
Barat daya
08.00 23.00
09.00 - 22.00
10
Selasa Pahing Timur Laut
12.00
16.00
13.00 – 16.00
11
Rabu Pon
Barat
Daya
08.00
23.00 09.00 - 22.00
12
Kamis Wage Timur Laut
08.00
15.00
09.00 – 14.00
13
Jum’at Kliwon Barat Daya
11.00
00.00
12.00 – 23.00
14
Sabtu Legi
Barat Daya
08.00
00.00 09.00 - 23.00
15
Minggu Pahing Barat Daya
09.00
00.00 10.00 - 23.00
16
Senin
Pon
Timur
08.00
23.00 09.00 - 22.00
17
Selasa Wage Timur
Laut
12.00
16.00 13.00 - 15.00
18
Rabu Kliwon
Tenggara
08.00
23.00 09.00 - 22.00
19
Kamis
Legi
Barat Laut
08.00
16.00 09.00 - 15.00
20
Jum’at Pahing Tenggara
11.00
00.00 12.00 - 23.00
21
Sabtu Pon
Timur
08.00
00.00 09.00 – 23.00
22
Minggu Wage Barat Daya 09.00
00.00 10.00 – 23.00
23
Senin Kliwon Timur Laut
08.00
23.00
09.00 - 22.00
24
Selasa
Legi
Barat Laut
12.00
16.00 13.00 - 15.00
25
Rabu Pahing Timur
08.00
23.00 09.00 - 22.00
26
Kamis
Pon
Tenggara
08.00
15.00 09.00 - 14.00
27
Jum’at Wage Tenggara
11.00
00.00 12.00 - 23.00
28
Sabtu Kliwon Timur Laut
08.00
00.00
09.00 – 23.00
29
Minggu Legi Tenggara
09.00
00.00 10.00 – 23.00
30
Senin Pahing Barat
Laut
08.00
23.00 09.00 - 22.00
31
Selasa Pon
Tenggara 12.00
16.00 13.00 – 15.00
32
Rabu Wage Timur
08.00
23.00 09.00
- 22.00
33
Kamis Kliwon Timur
08.00
23.00 09.00
- 22.00
34
Jum’at Legi
Timur 11.00
00.00 12.00 – 23.00
35
Sabtu Pahing Timur
08.00
00.00 09.00 - 23.00
Penjelasan
Kedudukan Sang Naga
Apabila
dihitung Neptu hari da pasarannya sbb :
- 7, 12, 17 : Naga berada di Timur Laut
- 8, 13 : Naga berada di Barat Laut
- 9, 14 : Naga berada di Barat Daya
- 10, 15 : Naga berada di Tenggara
- 11, 16, 18 : Naga berada di Timur
Rotasi
Waktu Pancaran Daya
Rotasi
|
Jam
|
||||||
Malam
|
18.00-20.00
|
20.00-21.00
|
21.00-23.00
|
23.00-01.00
|
01.00-03.00
|
03.00-04.00
|
04.00-06.00
|
Siang
|
06.00-08.00
|
08.00-09.00
|
09.00-11.00
|
11.00-13.00
|
13.00-15.00
|
15.00-16.00
|
16.00-18.00
|
Hari
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Minggu
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
Senin
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Selasa
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Rabu
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Kamis
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Jum’at
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Sabtu
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
Pasaran
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Pon
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Wage
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Kliwon
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Legi
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Paing
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Kuning : Ego, Harga Diri, Kederajatan
Hitam
: Lumawah, nafsu, kebendaan, uang
Hijau : Kasih sayang, Mulhimah, nafsu ingin tahu
Putih : Kesucian, Kepandhitaan, Spiritual, Diam
Merah
: Amarah keserakahan, galak, dan
pemberani
- Membuka suatu usaha : warnanya hitam-hitam ( banyak uang )
- Membuka kantor : waktunya adalah kuning-kuning ( sukses )
- Membuka Badan Sosial : Warnanya hijau putih( kasih dan suci )
- Mendirikan sesuatu bersifat keamanan : Merah-merah ( wibawa )
Bawana
Ageng dan Bawana Alit
1.
Warna Kuning berada di Paru-paru, hari
Minggu pasaran Pon
2.
Warna Hitam berada di Perut, hari Senin pasaran Wage
3.
Warna Hijau berada di Jantung, hari Selasa pasaran Kliwon
4.
Warna Putih berada di Buah Pinggang, hari Rabu pasaran
Legi
5.
Warna Merah berada di Hati/Lever, hari Kamis pasaran
Paing
6.
Warna Putih berada di Ginjal, hari Jum’at pasaran Legi
7.
Warna Merah berada di Hati ( perut bgn kanan
), hari Sabtu pasarannya Paing
Mengetahui
Jalannya Hitungan Hari Mingguan
- Bila hari “Ahad” hitungannya bertemu “lima”, utara tempatnya , rupanya kelabu dan Nabinya Nuh
- Bila hari “ Senin” hitungannya bertemu “empat” penghidupannya selatan, rupanya kuning, Nabinya Musa
- Bila hari “Selasa” hitungannya bertemu “tiga” penghidupannya selatan barat, rupanya merah kuning, Nabinya Isa
- Bila hari “Rabu” hitungannya bertemu “tujuh” penghidupannya selatan timur, rupanya hitam putih, Nabinya Ibrahim
- Bila hari “Kamis” hitungannya bertemu “delapan” penghidupannya di timur persis, rupanya merah, Dewi Fatimah
- Bila hari “Jum’at” hitungannya bertemu “enam” penghidupannya di barat persis, rupanya hitam, Nabinya Muhammad
- Bila hari “Sabtu” hitungannya bertemu “Sembilan” penghidupannya utara barat, rupanya putih, Nabinya Yusuf
Mengetahui
Jalannya Hitungan Hari Pasaran
- Bila hari “Legi” hitungannya bertemu “lima”, timur tempatnya, rupanya putih, kotanya selaka, lautnya santan kelapa, burungnya bangau, kayunya sekar petak, wayangnya Narada
- Bila hari “Pahing” hitungannya bertemu “sembilan” selatan tempatnya, rupanya merah, kotanya tembaga, lautnya darah, burungnya kuning, kayunya ingas, wayangnya Batara Brahma
- Bila hari “Pon” hitungannya bertemu “tujuh” , barat tempatnya, rupanya kuning, kotanya kencana, lautnya madu, burungnya kepodang, kayunya kemuning wayangnya Batara Kamajaya
- Bila hari “ Wage” hitungannya bertemu “empat” utara tempatnya, rupanya hitam, kotanya besi, lautnya nila, burungnya dandang, kayunya telasih, wayangnya batara Wisnu
- Bila hari “Kliwon” hitungannya bertemu “delapan” tengah persis tepatnya, rupanya ada putih ada merah, ada kuning majupat, kotanya selaka, tembaga, kencana, besi, lautnya majupat timur santan kelapa, selatan darah, barat madu, utara nila sedangkan burungnya bayan dengan ules bermacam-macam.
Pertemuan
Hari Pasaran
Bila
bertemu “Tujuh” maka itu jelasnya Bumi
Bila
bertemu “ Delapan “ maka itu jalannya Api
Bila
bertemu “Sembilan” maka itu jalannya ‘Arsy empat
Bila
bertemu “Sebelas” maka itu jalannya Bunga
Bila
bertemu “ Duabelas” maka itu jalannya Syetan
Bila
bertemu “ Tigabelas” maka itu jalannya Bintang
Bila
bertemu “ Empatbelas” maka itu jalannya Bulan
Bila
bertemu “Limabelas” maka itu jalannya Matahari
Bila
bertemu “ Enambelas” maka itu jalannya Air
Bila
bertemu “Tujuhbelas” maka itu jalannya Bumi
Bila
bertemu “Delapanbelas” maka itu jalannya Api
Masalah
Hari untuk mencari Sandang Pangan
- Bila hari Jum’at Kliwon, maka sandang berada di barat , pangan di selatan, sakit berada di selatan
- Bila hari Sabtu Legi, maka sandang berada di selatan , pangan dan sakit di barat, pati berada di Timur
- Bila hari Ahad Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan timur, pati berada di utara
- Bila hari Senen Pon, maka sandang berada di utaras , pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di barat
- Bila hari Selasa Wage, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur, pati berada di barat
- Bila hari Rabu Kliwon, maka sandang berada di utara , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di selatan
- Bila hari Kamis Legi, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Jum’at Pahing, maka sandang berada di barat , pangan di barat, sakit dan pati berada di selatan
- Bila hari Sabtu Pon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di utara
- Bila hari Ahad Wage, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan, dan pati di utara
- Bila hari Senen Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di utara
- Bila hari Selasa Legi, maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di utara
- Bila hari Rabu Pahing, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati di selatan
- Bila hari Kamis Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Jum’at Wage, maka sandang berada di barat , pangan di selatan, sakit berada di utara dan pati di timur
- Bila hari Sabtu kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati di utara
- Bila hari Ahad Legi, maka sandang berada di timur , pangan dan sakit berada di utara dan pati di selatan
- Bila hari Senen Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati di utara
- Bila hari Selasa Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, pati berada di utara
- Bila hari Rabu Wage, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati di barat
- Bila hari kamis Kliwon, maka sandang berada di timur , pangan di selatan, sakit berada di barat dan pati di utara
- Bila hari Jum’at Legi, maka sandang dan pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Sabtu Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati barat
- Bila hari Ahad Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati utara
- Bila hari Senen Wage, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati barat
- Bila hari Selasa Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di utara
- Bila hari Rabu Legi, maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit berada di barat dan pati di timur
- Bila hari Kamis Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Jum’at Pon, maka sandang berada di barat , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Sabtu Wage, maka sandang berada dan pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di barat
- Bila hari Ahad Kliwon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari Senen Legi, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati barat
- Bila hari Selasa Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di barat dan pati di timur
- Bila hari Rabu Pon, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
- Bila hari kamis Wage, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
Masalah
waktu mencari rejeki
Bila
hari ahad pagi, rizki besar hingga tengah hari, dari tengah hari hingga
terbenan matahari rizki kecil
Bila
hari senin pagi rizki kecil hingga tengah hari, dari tengah hari hingga
terbenan matahari rizki besar
Bila
hari selasa pagi, rizki condong ke timur, kala tengah hari hingga waktu ashar
rahayu
Bila
hari rabu pagi kala condong ke timur rizki kecil, tengah hari lingsir ke barat
rahayu, ashar rizki besar
Bila
hari kamis pagi rahayu, lingsir ke timur rizki besar, kala tengah hari rizki
kecil, dari barat hingga ashar rahayu
Bila
hari jum’at pagi kala lingsir ke timur rizki kecil, dari lingsir kebarat hingga
ashar rahayu
Bila
hari sabtu pagi lingsir ke timur rizki kecil, kala lingsir ke barat riski besar
Na’asnya
Hari
Dalam
12 bulan, ada tiga bulan sekali terdapat hari na’as dan 3 bulan sekali yang
terdapat hari na’as itu ialah :
Bila
bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulqaidah, na’asnya pada hari jum’at
Bila
bulan Dzul Hijjah, Muharam dan Safar, na’asnya jatuh pada hari sabtu dan ahad
Bila
bulan Robi’ul awal, Rajab dan Sya’ban, na’asnya jatuh pada hari rabu dan kamis
Bila
bulan Rabi’ul awal, Rabi’ul akhir dan Jumadil awal, na’asnya jatuh pada hari
Senen dan selasa
Ini
dinamakan “ Jati Ngarang” maka berhati-hati dalam bercocok tanam, bepergian
atau mendirikan rumah atau kegiatan lainnya karena bisa membawa celaka atau
terkena cobaan. Untuk membangun rumah yang paling baik adalah pada bulan Safar,
Rabi’ul Akhir dan Sya’ban
Pranata
Mangsa
Untuk
mengetahui peralihan musim, yang dibagi dalam 12 masa yang merupakan peristiwa
yang perlu diberikan tanda, baik untuk memprediksi masa depan , kelahiran
seseorang, bercocok tanam maupun perjalanan
Kasa
(1)
- Berotasi selama :41 hari (23 juni – 2 agustus )
- Dewanya : Bathara Antaboga
- Candra : ratna jatuh dari tatahan
- Tanda-tanda : musim kemarau, pohon-pohon tidak berdaun, mulai palawija, belalang bertelur, matahari digaris utama menuju selatan dana ngin bertiup dari timur laut ke barat daya
- Watak kelahiran : bertabiat suka menolong orang
- Sifat : sedang, labil
- Batu : Jamrud, onix, mata kucing
- Warna : hitam, merah
- bunga : melati, gardena dan sedap malam
Karo
(2)
- Berotasi selama : 23 hari (3 agustus – 25 agustus)
- Dewanya : Bathari Sakri
- Candra : Tanah yang retak
- Tanda-tanda : Musim kemarau, tanah terbelah karena kering, tanaman palawija harus dapat air, pohon kapuk dan mangga keluar daun mudanya. Matahari bergeser dari utara ke selatan, angina bertiup dari barat laut ke barat daya
- Watak kelahiran : bertabiat jorok
- Sifat : aktif tapi roboh
- Batu : ruby, topas, berlian dan turmalin
- Warna : hitam, jambon
- Bunga : melati, lely dan anggrek
Katiga
(3)
1.
Berotasi
selama
: 23 hari (26 agustus – 18 september)
2.
Dewanya
: Bathara kamajaya
3.
Candra
: anak menuruti ayah
4.
Tanda-tanda
: musim kemarau, mulai tumbuh ubi, gadung bangsa temu,
bumbu, mulai memetik palawija. Matahari
dari utara masuk garis kathulistiwa, angina bertiup dari utara ke selatan
5.
Watak
kelahiran :
bertabiat kikir
6.
Sifat
: disenangi orang lain
7.
Batu
: pink, giok dan akik
8.
Warna
: kuning, hijau
9.
Bunga
: melati, lely dan anggrek
Kapat
(4)
1.
Berotasi
selama :
25 hari (19 september -13 oktober)
2.
Dewanya
: Bhatara Asmara
3.
Candra
: pancuran emas berhamburan di
bumi
4.
Tanda-tanda
: musim labuh, memasuki musim hujan, sumur kering, pohon kapukberbuah, burung
manyar membuat sarang,. Matahari di garis khatulistiwa, angina bertiup dari
barat laut ke tenggara
5.
Watak
kelahiran :
bertabiat serba baik
6.
Sifat
: rapi, senang menolong
7.
Batu
: Opal, berlian, mirah dan merjan
8.
Warna
: biru, merah anggur
9.
Bunga
: melati, anggrek dan gladiol
Kalima
(5)
1.
Berotasi
selama
: 27 hari (14 oktober – 9 nopember)
2.
Dewanya
: Bhatara Asmara
3.
Candra
: pancuran emas berhamburan di bumi
4.
Tanda-tanda
: musim labuh, memasuki musim hujan, sumur kering, pohon kapuk
berbuah, burung manyar membuat sarang,. Matahari di garis khatulistiwa ke
selatan, angina bertiup dari barat laut ke tenggara
5.
Watak
kelahiran :
bertabiat suka mencela
6.
Sifat
: banyak bicara dermawan
7.
Batu
: topaz, kalimaya dan aquamarine
8.
Warna
: merah, putih
9.
Bunga
: melati, anggrek dan gardena
Kanem
(6)
1.
Berotasi
selama
: 43 hari ( 10 nopember – 22 desember )
2.
Dewanya
: Bhatara Guru
3.
Candra
: pancuran emas berhamburan di bumi
4.
Tanda-tanda
: Musim hujan, musim buah mangga, rambutan, dan mulai membajak sawah. Matahari
bergeser lagi ke selatan angina kencang dari abart ke timur
5.
Watak
kelahiran :
tajam otaknya/ cerdas
6.
Sifat
: cerdas sombong
7.
Batu
: intan, safir dan nilam
8.
Warna
: hijau, merah jambu
9.
Bunga
: melati suplir, lely dan mawar merah
Kapitu
(7)
1.
Berotasi
selama
: 43 hari (23 desember – 3 februari
2.
Dewanya
: Bhatara Indra
3.
Candra
: bisa terbang tertiup angin
4.
Tanda-tanda
: musim penyakit, banjir, angina besar, mulai tanam pagi. Matahari berada di
posisi sebelah selatan, angina kencang dari barat, tak tentu arah
5.
Watak
kelahiran :
bertabiat sedang,
6.
Sifat
: panjang tangan
7.
Batu
: biduri bulan dan pirus
8.
Warna
: hijau biru
9.
Bunga
: melati sedap malam dan lely
Kawolu
(8)
1.
Berotasi
selama
: 27 hari (4 februari – 1 maret )
2.
Dewanya
: Bhatara Brahma
3.
Candra
: Tersiar dalam kehendak
4.
Tanda-tanda
: Musim hujan, tanaman padi mulai berbuah, banyak ulat dalam tanah. Matahari
dari selatan bergeser ke utara, angina dari barat laut ke timur tak tentu arah
5.
Watak
kelahiran :
bertabiat sedang,
6.
Sifat
: keras tapi dermawan
7.
Batu
: safir biru dan kalimaya
8.
Warna
: biru tua, hijau dan merah muda
9.
Bunga
: gladiol, gardena, aster dan mawar
Kasanga
(9)
1.
Berotasi
selama
: 25 hari (2 maret – 26 maret )
2.
Dewanya
: Bhatara Bayu
3.
Candra
: Ucapan yang lemah lembut
4.
Tanda-tanda
: Musim hujan, gangsir dan gareng (uir-uir) berbunyi, anjing birahi, tanaman padi
hampir tua, burung kegirangan. Matahari berada pada garis khatulistiwa, angin
dari selatan bertiup kencang
5.
Watak
kelahiran :
tidak dapat berbicara dengan lemah lembut
6.
Sifat
: bicara seenaknya kadang seronok
7.
Batu
: safir, jamrud, kecubung
8.
Warna
: biru, hijau dan hitam dan abu-abu
9.
Bunga
: melati, mawar, gardena , kentil
Kasadasa
(10)
1.
Berotasi selama
: 24 hari ( 27 maret – 19 april )
2.
Dewanya
: Bhatara Bisma
3.
Candra
: Gedong tertutup dalam hati
4.
Tanda-tanda
: Peralihan musim hujan ke musim kemarau, musim binatang mengandung,
burung membuat sarang, padi sudah tua, siap panen, nelayan melaut. Matahari
bergeser ke utara. Angin dari tenggara bertiup cukup kuat
5.
Watak
kelahiran :
bertabiat suka sakit hati
6.
Sifat
: berkorban/ mengalah
7.
Batu
: kecubung, badarbesi dan biduri
8.
Warna
: merah, kuning
9.
Bunga
: gladiol, merah, mawar merah
Jestha/
destha (11)
1.
Berotasi selama
: 24 hari ( 20 april – 12 mei )
2.
Dewanya
: Bhatara Yamadipati
3.
Candra
: Intan diasah/ setia akan persaudaraan
4.
Tanda-tanda
: Musim kemarau, telur burung sudah menetas, puncak panen padi, unggas
kekeringan. Matahari bergeser lagi ke utara, angina dari tenggara berhembus ke
timur laut
5.
Watak
kelahiran :
bertabiat suka mengambil barang orang
6.
Sifat
: kurang semangat
7.
Batu
: jamrud dan safir
8.
Warna
: merah anggur, jingga
9.
Bunga
: gladiol, mawar dan anyelir
Sadha
(12)
1.
Berotasi
selama
: 41 hari ( 13 mei – 22 juni )
2.
Dewanya
: Bhatara Yamadipati
3.
Candra
: Intan diasah/ setia akan persaudaraan
4.
Tanda-tanda
: hawa dingin, mulai panen buah jeruk, apel, nenas, dll, akhir panen padi musim
tanam palawija. Matahari ke utara lagi, angina sepoi-sepoi dari timur ke barat
6.
Sifat
: dualisme tapi membimbing ilmu/ kepemimpinan
7.
Batu
: jamrud, aquamarine dan akik
8.
Warna
: biru, kuning dan putih
9.
Bunga
: melati, gardena dan anyelir
Alamat
Bintang Kemukus
- Timur : Ada raja-raja berduka cita, para bupati kesusahan, orang desa semua kesusahan, banyak hujan, beras, padi murah emas dan intan susah dicari
- Tenggara : Ada raja wafat, orang dbanyak berpindah tempat, jarang hujan, buah-buahan banyak gugur, banyak penyakit, sedikit beras dan padi, kerbau dan sapi murah
- Selatan : Ada raja wafat, para bupati dan bawahannya sam susah, banyak hujan, padi, buah dan beras berhasil baik, kerbau sapi murah, tetapi orang desa semua kesusahan, sedih
- Barat Daya : Ada raja atau pembesar wafat, orang desa dapat banyak kebaikan, buah-buahan berhasil baik, beras dan padi murah, kerbau dan sapi banyak yang mati
- Barat : Ada raja diangkat, orang desa semua senang, banyak hujan, berhasil semua tanaman, beras dan padi murah
- Barat Laut : Ada raja merebut kedudukan, para bupati dan bawahannya berebutan, orang desa semua berduka cita, banyak hujan, halilintar menyambar, ada gerhana, kerbau dan sapi (ternak) banyak yang mati, sedikit padi dan beras, emas dan intan murah
- Utara : Ada raja kesusahan dalam pemerintahannya, para bupati berebutan banyak yang tewas, orang desa semua kesusahan, jarang hujan, emas, intan murah
- Timur Laut : Ada raja ditinggal rakyatnya, para bupati dan bawahannya banyak mati berperang, desa-desa hancur, rakyat menderita duka cita, jarang ada beras, padi, kerbau, sapi murah, buah semua berhasil baik
Gerhana
- Kasa : Dunia tentram, banyak orang berpindah tempat, orang mungkin akan senang, ternak tak kurang makan
- Karo : Hujan lebat, pohon semua tumbuh, banyak orang memfitnah, banyak hujan angina
- Katiga : Banyak hujan tanaman subur, orang desa banyak bertengkar, banyak bahaya
- Kapat : Jarang hujan, dunia taka man, orang desa bertengkar, memfitnah, dan kecurian, pala gantung rusak dan panas terik
- Kalima : Pikiran orang bimbang, banyak orang sakit, banyak orang berbuat tidak baik, tidak tentram hatinya
- Kanem : Banyak orang merasa susah, banyak orang sakit, hasil bumi rusak, di desa-desa banyak pencuri, banyak berpindah tempat
- Kapitu : Dunia tidak aman, orang bingung, menimbulkan keributan, banyak penyakit, krisis pangan dan orang susah
- Kaulu : Rakyat berduka cita, negeri tidak aman, orang desa banyak bertengkar, dan banyak pindah tempat
- Kasanga : Banyak orang bertengkar, kesusahan dan orang banyak menentang pemerintah
- Kadasa : Buah-buahan banyak, dunia tidak aman, banyak orang dikutuk orang tuanya, orang besar bertentangan, orang banyak lupa orang tuanya, orang banyak mati, banyak mengungsi ke Negara lain dengan keluarganya
- Destha : Dunia rusak, dagang susah, ada sesuatu meletus, orang berduka cita, banyak hujan
- Saddha : Dunia rebut, tanaman tidak berhasil, jual beli sepi, banyak penyakit, orang berduka cita, jarang sandang pangan berkurang
Memilih
Pekarangan
- Miring ke timur, bernama manik mulia, lebur segala penyakit, banyak rejeki, selamat, tentram. Penolaknya tanami cocor bebek diujung barat
- Miring ke barat, bernama Sri sedana, sering merebut pendapat, bertengkar, banyak penyakit. Penolaknya ditanami pohon pisang batu di sudut timur
- Miring ke selatan, bernama Gelagah, hilang kekayaannya, sering mendapat bahaya. Penolaknya di tanami mawar (geni) ditengah karang
- Miring ke utara, bernama Indraprasta, segala apa kehendaknya bisa jadi, kalo kaya bisa sampai ke anak cucu
- Miring ke timur dan barat (ditengah tinggi) sebagai punggung sapi bernama Dharmalungit, akan memperoleh kekayaan banyak
- Miring keselatan, tapi sebelah selatannya rawa, bernama Sekar sinom, kaya harta, sering kehilangan. Penolaknya ditanami pohon asam dan delima
- Tinggi barat rendah utara bernama Danarasa, menjadi kaya istri dan kaya harta
- Tinggi barat rendah timur, bernama Srinugraha, mendapat karunia dari Tuhan yang besar
- Tinggi timur rendah barat bernama Kalawisa, tiada putus-putus kesakitan dan hampir mati
- Gumulung (landai) utara bernama Wisnumanitis, banyak memperoleh rejeki, turun sampai anak cucu
- Landai ke selatan bernama Shiwaboja, selalu mendapat godaan dan kesusahan
- Rata (datar) membawa bianglala merah semu kunign bernama Brahma padam, angker tanah itu, sering membahayakan
- Rata membawa kukuwung (bianglala) hijau menggenag bernama Endragana, selamat, baik
- Dikelilingi gunung atau bubun gbernama Kaula Katubing Bala, menjadi kaya harta benda
- Dikelilingi air bernama Sigarpenyalin, sering bertengkar. Penolaknya menanam air ditengah pekarangan
- Disebelah barat gunung bernama Asungelak, sering dirusak orang,. Penolaknya membuang lungka( tanah liat kering)
- Keluar air bernama Singhameta, kesakitan,. Penolaknya menanam batu ditengah0tengah pekarangan
- Dikelilingi rejeng atau pangkung bernama Sunialayu, kaya anak
- Diapit air disebelahnya jurang bernama Srimangepel, akan menjadi kaya beras dan padi
- Diapit gunung bernama Luwurwangke, disenangi oleh kerbau, sapi, dll
- Miring ke timur, utara gunung dan selatan gunung bernama Arjuna , besar hatinya, sering dimalui orang
- Dikelilingi gunung dan dibayangi gunung bernama Tiga warna, ayem dan tentram, selalu bertapa
- Rupanya (tanahnya) putih, rasanya manis, berbau harum itu bagus kedatangan kekayaan banyak
- Rupanya (tanahnya) hijau, rasanya manis, pedas, baunya tengik, itu lebih bagus, kaya dan selamat
- Rupanya merah, rasanya manis, baunya pedas, itu baik kaya ternak
- Rupanya hitam, rasanya pahit, baunya amis, itu amat jelek, menjadi teman setan
Panduan
Arah
1.
Selatan
Merupakan
unsur Api yang hangat atau panas, warna dominant pada arah ini adalah merah dan
kuning terang, arah ini adalah tempat bagi putri kedua yang akan membawa nasib
baik ( perempuan ) daripada pria dan binatang diarah ini adalah Phoenix yang
akan memberikan kesempatan jabatan dan kenaikan status.
2.
Utara
Unsur
dari arah ini adalah Air dan merupakan dari dingin dan keheningan, warna yang
dominant adalah hitam, biru dan ungu tua yang akan menguntungkan bagi arah ini.
Merupakan tempat anak laki-laki kedua dan binatang langitnya adalah kura-kura
yang akan membawa kebaikan bagi seluruh keluarga apabila ditaruh di arah ini.
3.
Timur
Ini
adalah tempat dari unsure kayu dan tempat terbaik bagi anak laki-laki sulung
atau anak tunggal baik pria atau wanita, unsure kayu dianggap sebagai symbol
perkembangan dan merupakan tempat dari naga hijau yang sangat menguntungkan dan
untuk meningkatkan sudut ini berilah banyak tanaman hijau.
4.
Barat
Ini
merupakan tempat keceriaan, unsure pada arah ini adalah logam warna dominannya
adalah putih dan arah ini merupakan tempat putri termuda dalam suatu keluarga,
barat merupakan tempat macan putih.
5.
Tenggara
Unsur
di sudut ini adalah angin dan sudut ini dipercaya dapat memberikan kekayaan
dengan memajang tanaman atau bunga di sudut ini atau berikan penerangan yang
baik pada sudut ini untuk memberikan kesuksesan, tenggara adalah tempat dari
anak perempuan tertua.
6.
Barat Daya
Ini
tempat dari garis Ibu dan merupakan unsure tanah, dan ini merupakan arah yang
sangat penting bagi suatu rumah jangan biarkan arah ini dijadikan tempat yang
kotor; gudang, kamar mandi… maka seluruh penghuni rumah akan mengalami
kesengsaraan. Selalulah memeriksa sudut ini apabila ingin mendapat kebahagiaan
dalam keluarga.
7.
Timur Laut
Ini
adalah tempat dari keheningan, gunung, unsurnya adalah tanah dan ini adalah
tempat terbaik bagi anak laki-laki paling kecil dari suatu keluarga. Tepat
sekali untuk menempatkan vas kemakmuran,
8.
Barat Laut
Ini
adalah tempat Ayah kepala keluarga, sama dengan BD arah ini adalah tempat vital
dan tidak boleh digunakan untuk tempat yang kotor ; kamar mandi, tidak
memerlukan penerangan yang berlebihan karena unsure logam yang besar sehingga
api akan dapat menghancurkannya,warna terbaik adalah metalik atau putih.
Kelompok
Timur dan Barat
Menentukan
angka ;
Untuk
Pria
Gunakan
tahun kelahiran anda tambahkan dua angka terakhir jadikan satu angka lalu
kurangkan hasil tambah tadi dengan 10
Contoh
;
Tahun
lahir 1974
7+4=
11 dan 1+1= 2
10-2=
8
Angka
kuanya adalah 8
Wanita
Gunakan
tahun kelahiran anda tambahkan dua angka terakhir jadikan satu angka dan
tambahkan 5, jika hasilnya lebih dari 10 jadikan satu angka lagi
Contoh
:
Tahun
lahir 1945
4+5=
9 dan 9+4= 13
1+3=
4
Angka
Arah
1
Utara
2
Barat Daya
3
Timur
4
Tenggara
5
Barat Daya bagi pria, Timur laut bagi wanita
6
Barat Laut
7
Barat
8
Timur Laut
9
Selatan
Manfaat
Burung Platuk Bawang
- Paruhnya diatas dipakai nyepuh prabot(kerja) jadi bertuah
- Paruh di bawah dipakai sisig, menyebabkan gigi kuat
- Lidahnya dimakan menyebabkan pintar bicara
- Matanya di gantung dalam rumah, menyebabkan kuat melek
- Bulu kepalanya diletakkan di bawah tempat tidur bayi, menjauhkan segala penyakit
- Kepalanya di bawa berperang, ditakuti oleh musuh
- Otaknya dipakai pilis mata, menyebabkan jauh dari penyakit
- Otaknya dicampur dengan kelapa hijau, dipakai meminyaki rambut, menyebabkan tumbuhnya rambut tebal
- Otaknya dimakan, menyebabkan dikasihi oleh orang banyak
- Darahnya dikeringkan, dipakai pupuk mata, mata menjadi awas, tidak mudah lamur
- Dadanya dimakan, jika sakit akan lekas sembuh, tanam disawah amat baik menyebabkan tanah subur
- Brutunya dimakan, menyebabkan ditakuti oleh orang
- Lehernya dimakan, menyebabkan disenangi oleh anak-anak
- Bulu sayap kanan kadut (pada ikat pinggang) bisa dikasihi orang
- Bulu sayap kiri dipakai kekili telinga, menyebabkan tidak tuli
- Sayap kanan di taruh di bawah tempat tidur, menyebabkan lekas bangun, kalau ditanam pada tempat angker di pojok tenggara atau timur, tapi jangan lebih dari 8 lembar, tempat itu menjadi punah angkernya
- Isi sayapnya dimakan menyebakan hati kuat
- Sayap dicampur minyak kelapa, dipakai mengurut, menghilangkan sakit beser, petek, gudig atau kudis
- Kakinya ditanam disawah atau lading, menyebabkan subur, jika dipakai obat busung akan lekas sembuh
- Kukunya dipakai menidurkan orang sakit lekas sembuh, jika dimakan dicintai wanita
- jantungnya dimakan bisa mempercepat apa yang di kehendaki
- Empedu direndam airnya diminum bisa kuat berjalan jauh
- Ungsilan( limpa) dimakan akan dikasihi istri dan guru
- Brutu dimakan oleh wanita disayang suami
- Brutu dan bulu leher dibakar, abunya dimakan oleh wanita menyebabkan cantik rupanya
- Kulitnya dipakai sabuk, menyebabkan kuat menahan sesuatu
- Hatinya di usapkan Zakar menyebabkan kuat asmara
- Pepusuhan(jantung) dicampur jamu atau air lalu diminum, menyebabkan orang kuat
- Otot (urat) dimakan menghilangkan sakit linu
- Bulunya semua di baker, abunya dibedakkkan pada orang sakit busung bisa lekas sembuh
- Jika burung itu seluruh badannya di campur adas pulasari sedikit dipakai jamu diminum, anak yang sakit cepat sembuh
Burung
Perkutut (titiran) yang baik
- Kuku jarinya kedua jempolnya putih, bernama Srimangepel, peliharaan petani, yang memelihara kesampaian cita-citanya
- Paruh dan sisik kakinya hitam bernama Wisnuwicitra, yang memelihara selamat, dari banyak upaya dan gangguan
- Agak hitam seluruh badannya bernamaWisnumangemu, patut peliharaan orang yang berpangkat murah rejeki, lekas kaya
- Paruh dan sisik kakinya putih bernama Kasumawicitra yang memelihara banyak rejekinya, mudah mencari segala cita-citanya jadi
- banyak bulu ekornya 15 bernama Pendawa Mijil yang memelihara mudah dapat rejeki
- Matanya merah bercahaya bersinar sebagai mirah bernama Purnama sidi, warna bulu keputih-putihan yang memelihara banyak orang saying, memberi kewibawaan
- Mata kuning berkilau/ bercahaya bernama Mercu jiwa, yang memelihara dikasihi orang, mndatangkan rejeki dan selamat, jik keseluruhan badan dan kepalanya demikian, cocok peliharaan ratu
- Seluruh badannya putih, adalah utamanya burung patut peliharaan raja
- Waktu senja bersuara bernama Gedong meneb, akan memberi harta benda kepada yang memeliharanya
- Pagi waktu matahari terbit bersuara, bernamaGedong menga, yang memelihara selamat, bisa menyimpan uang dan emas
- Mata dan paruh kaki hitam, bernama Wisnu murti peliharaan raja, menjadi tumbal penolak penyakit atau perbuatan orang jahat, membawa keselamatan
- Warna bulu pada lehernya agak kuning, bernama Udan mas, yang memelihara banyak rejekinya, harta bendanya cukup, dapat keuntungan yang besar
- Suaranya bersusun bernama Widaksanagastagasti, amat baik yang memelihara tercapai segala cita-citanya, segala sesuatu tidak akan ditolaknya, dikasihi oleh orang banyak
- Burung perkutut yang suaranya ngelik (keras ) bernama Muncis, memberi hati tenang, tentram, dimalui/ ditakuti orang
- Jika suaranya ngelik-ngelik dan baik rupanya, selamat yang memelihara, jika dipakai memikat mudah dapat
- Berkobar (bercahaya) sebagai api, dapat membuat kaya raya dan segala keinginannya tercapai, selamat wal’afiat
- Burung perkutut yang bersarang di tanah, kotorannya baik dijadikan obat segala penyakit
Bumi
– Bulan – Matahari
Jarak
bumi terhadap matahari, kala revolusi dan kala rotasi
Nama
Planet Jarak x 1juta
km Kala
revolusi
Kala rotasi
Matahari
-
-
25 hari
Mercurius
58
88
hari
59 hari
Venus
108
224
hari
249 hari
Bumi
105
365,3
hari
23,6 jam
Mars
228
687
hari
24,6 jam
Yupiter
778
11,9
tahun
9,9 jam
Saturnus
1428
29,9
tahun
10,4 jam
Uranus
2867
84 tahun
10,8 jam
Neptunus
4495
164,8
tahun
15,7 jam
Pluto
5900
284,4
tahun
6,4 hari
Kala
revolusi ialah lamanya suatu planet mengitari matahari 360’ pada orbitnya asing
Kala
rotasi ialah gerakan berputar pada sumbunya dengan arah yang searah jarum jam
Akibat
dan Pengaruh Revolusi Bumi
Sumbu
bumi condong 23,5’ terhadap garis tegak lurus pada bidang ekliptika, selama
bumi berevolusi dan arah sumbu bumi tidak berubah. Kala revolusi bumi 365,3
hari atau setahun dibagi atas 12 bulan, maka terdapat empat tanggal yang perlu
kita perhatikan yaitu ; 21 maret, 21 juni, 23 september dan 22 desember.
- 1. Tanggal 22 Desember
Sumbu
bumi dan poros bumi –matahari membuat sudut 90’ + 23,5’ – 113,5’. Letak kutub
utara paling jauh terhadap matahari, akibatnya adalah ;
- Daerah kutub utara terus menerus terlindung dari sinar matahari atau malam terus menerus, dan daerah malam total ini makin hari makin sempit dan disebut musim dingin di daerah bumi utara
- Kita di khatulistiwa melihat matahari berada di langit sebelah selatan, pada jam 12.00 siang sinar matahari tegak lurus pada garis 23,5’ lintang selatan itu kita sebut garis balik selatan
- Pada saat yang sama letak kutub selatan berada paling dekat dengan matahari, sehingga terjadi siang terus menerus, karena selalu menghadap matahari. Dan daerah ini makin hari makin sempit dan berakhir tanggal 21 maret. Pada saat itu letak bumi daerah selatan kita sebut daerah Perihelium. Bumi di titik perihelium pada tanggal 1 januari, kecepatan revolusi di daerah periheliuam rata-rata 30,2 km/jam yang merupakan kecepatan bumi tercepat, sehingga bumi berada di daerah perihelium tidak lama kurang dari 0,25 tahun, dengan kata lain musim dingin di belah bumi utara atau musim panas di selatan berlangsung lebih pendek atau kurang dari 3 bulan, dan ini dianggap lebih menguntungkan karena sebagian besar dari benua di belah bumi utara yang lebih singkat menderita karena musim dingin. Dan dari pengamatan pada tanggal 22 desember letak matahari berada pada satu arah dengan rasi bintang Capricorn, sehingga tgl tsb di sebut juga matahari berada pada titik capricornus
- 2. tanggal 21 Maret dan 23 September
Pada
kedua tgl ini bumi berada di arah yang berlawanan terhadap matahari, sumbu bumi
membuat sudut 90’ terhadap porosbumi – matahari, sehingga kutub utara dan
selatan terletak sama jauh terhadap matahari. Akibatnya ialah lamanya waktu
siang sama dengan waktu lamanya malam, masing-masing. Pada jam 12.00 siang
sinar matahari jatuh lurus pad khatulistiwa, kita sebut matahari berada pada
titik okinoksi, artinya siang sama dengan waktu malam jam 12.00
- 3. Pada tanggal 21 juni
Sumbu
bumi dan poros bumi – matahari membuat sudut 90’ – 23,5’ = 66,5’. Kutub utara
terletak paling dekat dengan matahari, akibatnya :
- Daerah kutub utara terus menerus mendapat sinar matahari atau terjadi siang terus menerus, daerah total siang ini makin lama makin sempit, selama waktu itu didaerah belah bumi utara sedang terjadi musim panas
- Kita di khatulistiwa melihat matahari berada di langit sebelah utara, pada jam 12.00 siang sinar matahari jatuh tegak lurus pada garis 23,5’ lintang utara, garis itu kita sebut Garis Balik (matahari) utara.
- Pada saat yang bersamaan kutub selatan terus menerus terlindung dari sinar matahari, sehingga terjadi malam terus menerus, kita katakana ini sebagai musim dingin. Pada saat itu bumi sedang berada di daerah Aphelium, dan ini terjadi pada tgl 1 juli, kecepatan revolusi di daerah ini rata-rata 29,2 km/jam, yang merupakan kecepatan rata-rata rendah. Dengan kata lain musim panas di daerah bumi utara atau musim dingin di selatan berlangsung lebih lama, dan ini menguntungkan daerah utara. Berdasar pengamatan dari bumi, matahari berada searah dengan rasi bintang cancer, sehingga pada tgl 21 juni itu disebut juga matahari berada di titik Cancer.
Peristiwa
musim di bumi :
22
des
21 mar
21
jun
23
September
22 des
Utara
dingin
semi
panas
gugur
Selatan
panas
gugur
dingin
semi
Capricornus
Cancer
Gerakan
Rotasi Planet-Plamet
Gerakan
rotasi terjadi bersamaan denagan gerak revolusi, dan gerakan ini merupakan
gerakan berputar pada sumbunya dengan arah yang searah jarum jam, waktu yang
dipergunakanuntuk sekali rotasi 360’ disebut rotasi. Selamama berotasi
kedudukan sumbu planet condong dengan besar sudut yang berbeda-beda, seperti
gambar di bawah ini ;
Kecondongan
sumbu planet terhadap bidang edarnya
Merku
Venus Bumi Mars
Yupit Satr Urns
Nep Pluto
6’
9’
23,5’ 26’
3’ 236/8’
98. 29.
Kala
rotasi bumi kita sebut sehari semalam. Diantara 9 planet mempunyai kala rotasi
yang sangat berbeda-beda, bila kala rotasi bumi 24 jam kita jadikan ukuran,
maka kala rotasi merkurius 25 hari, venus 249 hari dan yupiter sangat cepat
yaitu 9,9 jam. Yang kala rotasinya hampir sama dengan bumi adalah Mars 24,6 jam
Akibat-akibat
dari rotasi
- Terjadinya pergantian siang dan malam
- Terjadinya perbedaan waktu setempat
- Terjadinya pembelokan arah angina
- Terjadinya pemepatan bumi di daerah kutub
- Semua benda langit di luar bumi seolah-olah beredar dari timur ke barat
Pergantian
siang malam
- Siang dan malam apabila muka bumi menghadap ke matahari, sehingga mendapat sinar langsung dari matahari
- Malam ialah apabila muka bumi membelakangi matahari sehingga tidak mendapat sinar langsung
Karena
rotasi bumi sesuai arah jarum jam, maka siang dan malam selalu di mulai dari
timur berurutan kearah barat, dengan demikian siang dan malam saling bergantian
sambung menyambung terus menerus. Bagaimana cara pemberian nama hari ?
dilakukan dengan perjanjian dan batas tempat yang disebut Batas garis tanggal
internasional. Yaitu garis bujur barat/ timur 180, garis itu terletak
membujur dari kutub utara – selatan di tengah-tengah samudera pasifik,
sehingga tidak banyak mengganggu. Hari pertama dari tempat sebelah barat garis,
terus berangsur ke baratm, jadi bila di sebelah barat garis dimulai dengan hari
minggu, maka di sebelah garis sebelum hari minggu berarti hari sabtu, bila hari
minggu kita terbang ke California dari Tokyo, kita sampai di California
menghadapai malam minggu, demikian seterusnya.
Perbedaan
waktu
Keliling
khatulistiwa 360’ busur, sekali bumi berputar 360’ selama 24 jam, satu jam
meliputi daerah waktu 360’ ; 24 = 15’, setiap 15’ berbeda waktu 1 jam,
disebut perbedaan waktu setempat. Secara astronomis Indonesia terletak diantara
95’ BT – 111’ BT yang berarti sepanjang 46’ bujur bumi atau 3 x 15’ bujur bumi
atau meliputi 3 daerah waktu setempat ; WIT ; maluku , irian, WITA ; kalimntan,
sulawesi, NTB, NTT dan timor, WIB ; sumatera, jawa
Perhitungan
tahun matahari
Perhitungan
tahun yang berdasar revolusi dan rotasi bumi disebut tahun matahari, dan
dasarnya adalah :
- Kala rotasi bumi = 24 jam = sehari semalam, biasa disebut sehari
- Kala revolusi bumi 365,25 x kala rotasi bumi = 365,25 hari = 1 tahun
Satu
tahun berumur 365 hari dan ada kelebihan 6 jam setiap tahunnya , dan setiap
tahun yang ke 4 atau angkanya habis di bagi 4 di beri umur 366 hari, disebut
kabisat.
Pada
abad 16 adanya keanehan di temukan, yaitu awal semi tidak lagi jatuh pada 21
maret, tetapi telah maju jauh, dan akhirnya diketemukan : kala revolusi bumi
bukan 365 hari 6 jam , tetapi tepatnya ialah 365 hari 5 jam 56 menit, atau 365
hari 6 jam kurang 4 menit.
Peredaran
Bulan
Bulan
adalah satu-satunya satelit kita (bumi), sebagai benda langit bulan sekaligus
melakukan 3 kali gerakan :
- bulan berotasi pada sumbunya sesuai dengan arah jarum jam
- bulan berevolusi mengitari bumi
- terbawa bumi mengitari matahari
Muka
bulan yang menghadap ke bumi selalu sama tidak berubah, artinya kala rotasi dan
revolusi sama yaitu 27,3 hari. Pada waktu bulan baru, matahari, bulan dan bumi
terletak dalam satu garis lurus.
1.
- Setiap hari bulan beredar (1 : 27,3) x 360’ = 13,2’
- Selama 27,3 hari bumi telah beredar menmpuh jarak 27,3’. Karena 1 hari bumi berevolusi 1’. Bulan dari kedudukan purnama untuk sampai pada kedudukan bulan purnama kembali harus menempuh 27,3’ dan putaran itu di tempuh bulan dalam waktu (27,3 : 13,2) hari, jadi dari bulan purnama ke purnama berikutnya memerlukan waktu 27,3 hari -/+ 2,2 hari = 29,5 hari
Perhitungan
bulan dan tarikh
Pranoto
Wongso
No
Jawa
Masehi
Arab
Jawa II
1.
Kaso
Juli –
Agustus
Sya’ban
Ruwah
2.
Karo
Agustus – Sept
Ramadhan
Puasa
3.
Katigo
Sept – Oktober
Syawal
Syawal
4.
Kapat
Okt – Nop
Zulkih
Dulkaidah
5.
Kalimo Nop –
Des
Zulhijah
Besar
6.
Kanem
Des – Jan
Muharam
Sura
7.
Kapitu
Jan –
Febr
Safar
Sapar
8.
Kawolu Februari –
Maret
Robiulawal
Maulud
9.
Kasongo Maret –
April
Robiulakhir
Bakdomaulud
10.
Kasadaso April –
Mei
Jumadilawal
Jumadilawal
11.
Dhesto
Mei –
Juni
Jumadilakhir
Jumadilakhir
12.
Sodho
Juni –
Juli
Rajab
Rajab
Dan
masing-masing umat di Indonesia dalam menentukan hari-hari besarnya memakai
cara berbeda-beda ada yang memakai perhitungan matahari, bulan dan ada yang
menggabungkan keduanya, oleh karena itu kadang jatuhnya haripun jadi berbeda
pula.
1 komentar:
silakan untuk bahan rujukan tambahan:
Cara Menghitung Weton Jodoh Pasangan Sesuai Primbon Jawa
Cara Mengetahui Watak Seseorang Berdasarkan Weton Lahir Menurut Primbon Jawa
Posting Komentar