Garin Nugroho Putar Film ‘Maklumat 5 September’ di Kepatihan

JOGJA—Dalam rangka memperingati Maklumat 5 September 1945, Sineas Garin Nugroho akan menggelar pemutaran film di Bangsal Kepatihan Jogja, Rabu (5/9) malam. Film berjudul Maklumat 5 September ini adalah koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Darah DIY.
Humas Pemda DIY Kuskasriati mengatakan selain menggelar pemutaran film juga akan digelar diskusi bersama sejumlah pengamat sejarah dan masyarakat umum. “Pemutaran film dan diskusi ini tujuannya melakukan peringatan maklumat 5 September 1945,” katanya belum lama ini.
Maklumat itu menandai peran DIY dalam usaha mempertahankan kemerdekaan RI dengan menggabungkan diri dengan NKRI. Selain itu juga dalam rangka syukuran selesainya pembahasan RUUK menjadi UUK DIY yang rencananya diserahkan pada 4 September 2012. Ungkapan syukur itu dengan cara melihat kilas balik sejarah.
Garin akan ditemani sejarawan KH Jazid yang akan menjelaskan sejarah tentang DIY. Diharapkan masyarakat bisa hadir dalam acara ini karena bisa menjadi sumber pengetahuan sejarah DIY masa lalu.

Bandara Internasional Yoyakarta di pastikan pindah ke Kulon Progo

Bandara internasional baru di DIY dipastikan berlokasi di Kulonprogo. Pengganti Bandara Adisutjipto itu akan beroperasi pada 2016, setelah pembangunannya dimulai 2014. Bandara baru akan berlokasi di Kecamatan Temon, tepatnya antara Pantai Congot dan Pantai Glagah.

Hal itu terungkap dalam presentasi hasil studi kelayakan (feasibility study) oleh PT Angkasa Pura dan investor GVK Group dari India di kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (9/8), dilanjutkan pembahasan master plan bandara internasional dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemerintah Provinsi DIY dan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.

"Feasibility study sudah jadi, kami menerima dan Gubernur (DIY) juga setuju. Luas lahan yang dibutuhkan 637 hektar," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S Gumay seusai pertemuan.

Menurut Herry, lokasi di Kulonprogo dipilih karena memenuhi kriteria terbaik dari seluruh aspek yang dianalisis dalam feasibility study, termasuk kondisi tanah, faktor keselamatan dan operasional. Nilai investasi belum dibahas, juga pembebasan lahan akan dibahas bersama Bupati Kulonprogo.

"Anggaran juga belum (dibuat), setelah detail desain diselesaikan," ujarnya.

Dijelaskan, bandara internasional baru DIY dibuat dengan konsep terminal dual linier yang mampu menampung hingga 10 juta penumpang/tahun. Bandara bisa menampung 28 pesawat, terdiri 11 pesawat di garbarata dan 17 sisanya di area remote. Panjang 'runway' 3.250 meter bisa didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing 737 dan Airbus 380. Sebagai perbandingan, panjang runway di Bandara Adisutjipto sekarang hanya 2.200 meter.

"Kapasitas terminal bisa dikembangkan hingga bisa menampung 20 juta penumpang/tahun. Panjang runway bisa diperluas hingga 3.600 meter. Tapi pengembangan itu akan dilakukan pada tahap kedua, jika dibutuhkan. Bandara ini juga akan dirancang terpadu dengan moda kereta api, juga tidak tertutup kemungkinan dilengkapi jalan tol pada pembangunan tahap dua," katanya.

Ayo Ikuti Tour De Merapi, Keliling Dewita Pakai Motor

Bertualang ke desa-desa wisata dalam waktu 1 hari sendirian pasti membuat anda kurang semangat. Untuk membuat Anda semakin berhasrat, Anda bisa nih bertualang wisata dengan 1200-an orang diajang Tour De Merapi dengan tajuk "Adventure to Desa Wisata" Kabupaten Sleman pada Minggu (9/09).


Acara yang digelar oleh Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Sleman ini, rencananya akan start di Lapangan Pemda Sleman dan finish di Desa Wisata Pentingsari Cangkringan Sleman.

Anda cukup mempersiapkan motor dan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 100.000,- untuk setiap motor. Selanjutnya, Anda tinggal mengikuti sejumlah rute yang telah ditentukan. Peserta nantinya akan melewati beberapa desa wisata yaitu Desa Wisata Grogol Seyegan, Desa Wisata Gamplong Moyudan, Desa Wisata Brajan Turi, Desa Wisata Tanjung Ngaglik, Desa Wisata Kadisobo Sleman, Desa Wisata Brayut Sleman, dan Desa Wisata Pentingsari Cangkringan.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Sleman, Nur Hadiyati menuturkan bahwa kegiatan Tour De Merapi ini dirancang khusus unutk mengenalkan beberapa desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman. "Sehingga masyarakat ada minat untuk berkunjung ke tempat ini," jelasnya.

Dalam kegiatan ini, pengendara sepeda motor terdiri atas dua orang yang akan diajak unutk berkerliling ke objek wisata di Kabupaten Sleman. "Total jarak tempuih yang akan dilalui oleh peserta sejauh 100 km," tambah Nur Hadiyati.

Dalam peraturan, pengendara sepeda motor yang menjadi peserta wajib mentaati peraturan lalu lintas, surat SIM dan STNK lengkap dan wajib mengenakan helm. Informasi pendaftaran peserta dapat dilakukan di Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Sleman, Dewita Pentingsari, TIC Jl. Malioboro, Suzuki Medan Jaya Grup dan Soto Pak Dewo, Terban, Yogya.

Malioboro Miliki "Wajah Baru"

Jelang libur lebaran, Kawasan Malioboro kini memiliki "wajah baru". Revitalisasi vertikal- horizontal tersebut telah dimulai dari Teteg utara hingga simpang Dagen yang membuat Malioboro tampak lebih "Hidup". Perbaikan fisik yaitu taman-taman pembatas jalan, pengaspalan ulang jalur lambat menjadikan ikon Kota Yogyakarta ini semakin berbenah.


Peluncuran "wajah baru" Malioboro ini dilakukan kemarin sore (12/08) di Kawasan Malioboro, sehingga beberapa ruas jalan yang masuk menuju lokasi tersebut ditutup. Penataan Malioboro ini bertujuan untuk memberikan akses lebih luas bagi pejalan kaki. Rencananya akan disediakan 17 zebra cross di sepanjang Jalan Malioboro sehingga pejalan kaki aman menyeberang jalan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarif Teguh, mengatakan bahwa disamping revitalisasi, pihaknya juga menempatkan sejumlah bangunan instalasi seni luar ruang yang khusus dipersiapkan untuk mempercantik Malioboro. "Petugas keamanan yang dahulu mengenakan seragam dinas, mulai hari ini (Minggu) mengenakan pakaian kain lurik warna cokelat tua khas Yogyakarta," tambahnya.

Komunitas Malioboro juga dipersiapkan untuk menyambut wisatawan nantinya komunitas itu juga mengenakan baju seragam. Agar lebih terkesan ramah terhadap pedestrian, pihak UPT Malioboro juga memberlakukan pembatasan kecepatan kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Malioboro yaitu maksimal 30 kilometer per jam.

Peluncuran "wajah baru" Malioboro tersebut akan digunakan sebagai media untuk mengevaluasi hasil penataan yang sudah dilakukan, seperti pembenahan berbagai infrastruktur dan keterlibatan komunitas.

Kreweng Jadi Mata Uang Transaksi di Pasar Kangen 2012

Hiyaaa, jaman sekarang transaksi dengan uang tanah kira-kira mungkin ga ya? bila Anda tidak percaya, kemarin (20/06) sore di pelataran Taman budaya Yogyakarta diselenggarakan pembukaan Pasar Kangen 2012 yang transaksi pembelian menu makanannya menggunakan Kreweng (istilah untuk mata uang tanah).

Sebanyak 100 buah kreweng dibagikan pada seratus pengunjung pertama. "Uang tersebut bisa digunakan untuk transaksi hari Selasa ini saja, " jelas Drs. Sukisno,M.Sn selaku Kepala Taman Budaya Yogyakarta sekaligus sebagai Penanggung Jawab Pasar Kangen 2012 saat bertemu dengan Tim Gudegnet kemarin.

Para pengunjung bisa langsung menggunakan uang kreweng tersebut untuk membeli aneka kuliner tradisional seperti Tiwul, Buntil, Dawet Hitam, Gathot, Cenil, Sawut, Slondok, Klepon, Hawuk khawuk, Nasi Bakar Teri, Nasi Bakar Ayam, dan pastel Ikan Tuna. Harganya yang murah menjadi minat pembeli yang rata-rata kalangan mahasiswa dan masyarakat kaum menengah.

Lebih lanjut, Sukisno memaparkan bahwa kegiatan Pasar Kangen 2012 kali ini merupakan ajang yang telah berlangsung sebanyak 4 kali. "Bila dilihat dari jumlah peserta yang mendaftar, memang mengalami peningkatan sebanyak 200 aplikasi, namun dari panitia hanya membatasi sebanyak 80 stand saja yang bisa tercover," jelas Sukisno.

Event Pasar Kangen 2012 ini berlangsung dari 19 hingga 24 Juni 2012 akan dipadati sejumlah kegiatan antara lain pentas seni tradisi dari 4 kabupaten dan 1 kodya, seperti pentas cokekan dari Kulon Progo, Jatilan Turonggo Mudo dari Sleman, Pentas Angklung dari Kodya Yogya, Pentas Tayub dari Gunung Kidul dan Pentas Ande-Ande Lumut dari Bantul. Pihak Taman Budaya Yogyakarta juga menyelenggarakan Pameran Seni Budaya Potensi Kampung & Tonil yang bertajuk Tarkam Tarman. 

Sri Sultan Boleh Jadi Simpatisan Parpol

Pemerintah dan DPR sepakat terhadap klausul Rancangan Undang-Undang Keimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (RUUK DIY). Di mana salah satu peraturan menyebutkan Sri Sultan dan Paku Alam tak boleh merangkap jadi anggota partai politik atau parpol.

Meskipun begitu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menilai Sri Sultan boleh menjadi simpatisan parpol lantaran masih memiliki hak berpolitik. Tapi dirinya menegaskan untuk menjadi pengurus ataupun terdaftar menjadi anggota partai politik Sri Sultan dan Paku Alam tetap dilarang karena peraturan undang-undang telah mengatur.

"Ya silakan (kalau jadi simpatisan), hak politik beliau tetap ada, cuma beliau tidak boleh jadi pengurus parpol, kalau Yogja peraturan sudah final, malam kmrin sudah ditandatangani, Sultan boleh ditetapkan sepanjang memenuhi persyaratan seperti persyaratan gubernur lainya, ada 14 persyaratan di situ," kata Gamawan saat ditemui di Gedung DPR RI sebelum Rapat Paripurna DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Lebih lanjut Gamawan menjelaskan, saat ini dirinya dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mengetahui apakah Sultan telah keluar dari Partai Golongan Karya. Dan perlu diketahui Sri Sultan saat ini merupakan anggota Partai Golkar sejak era pemerintahan Orde Baru.

"Kalo saya kemarin berbicara dengan presiden belum ada penyataan itu, ini kan muncul setelah di panja, ada diskusi di panja muncul ide-ide seperti itu, tapi waktu ketemu presiden belum ada soal itu (pengunduran diri Sultan dari Golkar)," jelas Gamawan.(AIS)

Rakyat Yogyakarta Miliki UUK DIY

Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (RUUK DIY) kini telah disahkan menjadi Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian rakyat dan masyarakat Yogyakarta telah memiliki peraturan baru yang mengatur kehidupannya hingga pemilihan kepala daerahnya.

Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar Sudarsa saat membacakan RUUK DIY di hadapan seluruh anggota DPR dan Menteri dalam Negeri (Mendagri) serta Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) yang menghadiri sidang Paripurna Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan, di Gedung Nusantara II DPR RI menyatakan DIY adalah provinsi mempunyai keistimewaan dalam penyelengaraan pemerintahan dalam kerangka NKRI.

"Hal ini menerangkan bahwa DIY tetap merupakan sebuah provinsi dalam NKRI," kata Agun dalam sidang Paripurna Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan, di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Agun menjelaskan, Undang-Undang ini melingkupi tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang gubernur dan wakil gubernur. "Juga meliputi Kelembagaan Pemerintahan Daerah DIY, Kebudayaan, Pertahanan, dan Tata Ruang," ungkap Agun.

Setelah Agun menyampaikan laporan, Pimpinan Rapat Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Pramono Anung didampingi Ketua DPR Marzuki Alie bertanya pada anggota Paripurna sebelum mengesahkan RUUK DIY menjadi UU Keistimewaan DIY.

"Apakah secara keseluruan RUU Keistimewaan DIY, dapat disetujui dan disahkan menjadi UU," tanya Pram. Lalu para anggota dewan yang hadir dalam rapat paripurna langsung serentak menjabab setuju secara kompak. "Setuju," jawab anggota DPR.

Dalam Undang-undang, Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono ke X tetap menjadi Gubernur dan Adipati Pakualam tetap menjadi Wakil Gubernur. Tapi keduanya harus menjalankan peraturan-peraturan baru yang salah satunya adalah dilarangnya kepala daerah di Yogyakarta masuk partai politik.(AIS)