Kata gunungan dalam bahasa Jawa bermakna
"gunung-gunungan", seperti gunung, menyerupai gunung. Gunungan adalah
salah satu wujud sesajian selamatan (dalam bahasa Jawa disebut sajen
wilujengan) yang khusus dibuat untuk disajikan dalam selamatan negara
(dalam bahasa Jawa disebut Wilujengan Negari) setiap garebeg dan
maleman atau selikuran.
Gunungan Wadon mempunyai bentuk seperti gunung dengan bagian puncak yang terlalu lancip. Juga mirip dengan payung terbuka. Bagian mustaka dihampiri kue besar berbentuk lempengan dengan warna hitam yang sekelilingnya ditancapi sejumlah besar kue berbentuk daun. Sekeliling tepinya ditancapi lidi-lidi bambu panjang, diberi kue ketan berbentuk seperti paruh burung betet, yang disebut betetan.
Bagian bawah tubuh berupa penyangga berbentuk kerucut terbalik yang dibuat dari sejumlah besar pelepah daun pisang. Selain itu diberi kue berbentuk lingkaran besar terbuat dari ketan berwarna coklat yang besar disebut wajik. Disamping itu diberi aneka macam kue kecil-kecil serta buah-buahan.
Gunungan wadon diletakkan tegak diatas sebuah nampan raksasa berkerangka kayu dengan ukuran kurang lebih 2 x 1,5 meter dengan diberi alas kain bangun tulak atau bango tulak. Di keempat penjuru nampan, digunakan potongan kain kuning.
Gunungan Wadon mempunyai bentuk seperti gunung dengan bagian puncak yang terlalu lancip. Juga mirip dengan payung terbuka. Bagian mustaka dihampiri kue besar berbentuk lempengan dengan warna hitam yang sekelilingnya ditancapi sejumlah besar kue berbentuk daun. Sekeliling tepinya ditancapi lidi-lidi bambu panjang, diberi kue ketan berbentuk seperti paruh burung betet, yang disebut betetan.
Bagian bawah tubuh berupa penyangga berbentuk kerucut terbalik yang dibuat dari sejumlah besar pelepah daun pisang. Selain itu diberi kue berbentuk lingkaran besar terbuat dari ketan berwarna coklat yang besar disebut wajik. Disamping itu diberi aneka macam kue kecil-kecil serta buah-buahan.
Gunungan wadon diletakkan tegak diatas sebuah nampan raksasa berkerangka kayu dengan ukuran kurang lebih 2 x 1,5 meter dengan diberi alas kain bangun tulak atau bango tulak. Di keempat penjuru nampan, digunakan potongan kain kuning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar