JOGJA - Pengintegrasian
pembelajaran IPA dan IPS ke dalam mata pelajaran (mapel) lain
meresahkan para guru. Guru menilai akan menjadi beban karena kompleksnya
materi yang akan dipelajari.Hal tersebut bisa dimaklumi. Dengan
pengintegrasian tersebut, beban suatu mapel dirasa semakin bertambah.
Apalagi setiap materi pembelajaran memiliki standar kompetensi
kompetensi dasar (SKKD) sendiri.Pakar kurikulum UNY Prof. Anik Ghufron
mengimbau guru tidak resah dengan perubahan tersebut. Menurut Anik,
pemerintah telah mempersiapkan desain pembelajaran di masing-masing
mapel. Sehingga, materi yang diajarkan tidak akan membebani
guru.”Masyarakat tidak perlu bingung dengan adanya perubahan yang
bersifat tematik. Dengan adanya motode tematik integratif disesuaikan
pula beban pembelajaran setiap mapelnya,” terang Anik (11/1).Anik
menjelaskan, tujuan pemerintah menerapkan kurikulum tematik pada
pendidikan dasar guna menyesuaikan visi pendidikan nasional untuk
memberi dasar-dasar keilmuan. Sehingga pada usia sekolah dasar murid
tidak terbebani pembelajaran yang tidak sesuai dengan perkembangan
kognitifnya.Mengenai kesiapan guru, menurut Anik bisa melalui Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD). Anik mengatakan, PGSD juga telah
mempersiapkan pembelajaran yang sifatnya tematik integratif dan sudah
dilakukan sejak lama. Jadi menurutnya tidak ada masalah jika kurikulum
2013 diterapkan.Guru Besar FIP UNY ini mengatakan perubahan kirukulum
dilakukan supaya kegiatan mengajar guru di sekolah bukan rutinitas.
”Selama ini guru tidak mengetahui pembelajaran yang dilakukan dalam
kelas KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) atau bukan,” jelasnya.
Pemerintah belum menetapkan metode
tamatik intergratif tersebut. Apakah nantinya diterapkan di seluruh
jenjang SD atau hanya kelas I-III SD saja.Pemerintah menjanjikan dalam
kurikulum 2013 akan lebih meringankan beban guru. Pada uji publik di UNY
beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh
mengatakan inti dari kurikulum 2013 adalah upaya penyederhanaan dan
tematik integratif.Adapun objek yang menjadi pembelajaran dalam penataan
dan penyempurnaan kurikulum 2013 lebih menekankan pada fonomena alam,
sosial, seni dan budaya. Titik beratnya bertujuan mendorong peserta
didik mampu lebih baik melakukan observasi dan nalar. Seperti belajar
organ tubuh (IPA) murid tidak perlu belajar terlalu mendalam soal
fungsi-fungsi tersebut. Murid cukup mengetahui organ yang terpenting dan
disusunnya dalam sebuah kalimat. Sehingga subtansi dari masing-masing
pengetahuan diterima dengan baik oleh murid. (bhn/iwa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar